Rabu, 30 Oktober 2013

Peringkat Ekonomi Indonesia dibidang "Doing Business"

Peringkat Ekonomi Indonesia dibidang "Doing Business" 


Jakarta - Bank Dunia baru saja merilis peringkat 'Doing Business 2014'. Peringkat yang mengukur kemudahan orang untuk memulai dan menjalankan bisnis di negara tersebut belum menunjukkan hasil terbaik bagi Indonesia.

Sejak 2010 sampai 2014, Indonesia masih berada di atas 100 peringkatnya. Berbeda jauh dengan negara tetangga. Dikutip detikFinance dari situs 'Doing Business', Selasa (29/10/2013), Malaysia selalu menujukkan kemajuannya.

Ada dua negara di Asia Tenggara yang menonjol dan masuk ke dalam 10 besar sebagai tempat terbaik untuk berbisnis tahun ini. Kedua negara tersebut adalah Singapura dan Malaysia. Lembaga ini juga membuat peringkat negara-negara yang terburuk untuk berbisnis. Negara-negara terburuk ini kebanyakan dari Afrika. Bank Dunia mengukur kemudahan orang untuk memulai dan menjalankan bisnis di sebuah negara.

"Regulasi merupakan sebuah realitas dari awal untuk memulai bisnis. Bila aturan kompleks, maka bisa menghabiskan banyak biaya," demikian laporan Bank Dunia. Rasio listrik, gaji buruh sampai kepada masalah birokrasi menjadi hal yang utama diukur dari laporan tersebut.
Berikut perbandingan Indonesia dan Malaysia dalam 'Doing Business':

Tahun 2010:
1. Singapura
2. Hong Kong
3. New Zealand
4. Inggris 
5. Amerika Serikat
23. Malaysia 
115. Indonesia 

Tahun 2011: 
1. Singapura
2. Hong Kong
3. New Zealand
4. Inggris 
5. Amerika Serikat
21. Malaysia 
121. Indonesia

Tahun 2012:
1. Singapura
2. Hong Kong
3. Selandia Baru
4. Amerika Serikat
5. Denmark
18. Malaysia 
129. Indonesia

2013:
1. Singapura
2. Hong Kong
3. Selandia Baru
4. Amerika Serikat
5. Denmark
12. Malaysia
128. Indonesia


2014:
1. Singapura
2. Hong Kong
3. Selandia Baru
4. Amerika Serikat
5. Denmark
6. Malaysia 
120. Indonesia

Tanggapan:

            Menurut saya hal ini merupakan hal yang memalukan di bidang ekonomi bagi negara Indonesia, kenapa? karena seharusnya bangsa Indonesia walaupun ada di peringkat yang jauh dari negara tetangga seharusnya bisa bertahap untuk mencapai ke peringkat yang lebih baik, bukannya mengalami kemunduran peringkat, mungkin hal ini juga karena kebobrokan hukum di indonesia, seperti hukum bagi para koruptor yang terkesan lamban dan tebang pilih. jika kasus korupsi bisa diminalisir dengan kesadaran dari tiap individunya mungkin Peringkat ekonomi Indonesia akan jauh lebih baik.

              Selain dari sisi hukum Indonesia, ekonomi juga bisa dibenahi dari sisi Ekspor-Impor. ekspor impor sangat berpengaruh dalam ekonomi suatu bangsa, seperti contoh dulu Indonesia dikenal sebagai negara Swasembada Pangan, tetapi sekarang? Indonesia harus bersusah payah untuk mengimpor beras dari luar untuk menghidupi rakyatnya. Peningkatan mutu kualitas barang barang di dalam negri harusnya bisa ditingkatkan. dengan begitu orang akan cenderung memilih produk dalam negeri dibanding produk luar, dan peningkatan mutu kualitas barang juga bisa mempengaruhi ekspor impor, barang barang Indonesia dapat bersaing dengan barang barang luar saja sudah mendapat income yang besar karena Indonesia akan lebih banyak melakukan ekspor dibanding impornya. 

            semua berbalik kepada kita sendiri sebagai rakyat Indonesia, membangun Ekonomi bangsa Indonesia bisa dilakukan dengan hal-hal yang kecil seperti lebih memilih barang barang produksi dalam negri, tidak melakukan pembajakan terhadap barang barang original, mencoba jujur untuk sadar membayar pajak. dan lain lain. semua bisa dilakukan dengan sangat mudah jika kita melakukan dengan iklas dan terbuka. 

SUMBER Berita
http://finance.detik.com/read/2013/10/29/170312/2398646/4/2/perjalanan-malaysia-raih-10-besar-doing-business-indonesia-malah-naik-turun