Manusia dan Kebudayaan
Definisi
Manusia
Manusia
atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens,
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama
berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu
sama lain serta pertolongan
Penggolongan
manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara
alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda
laki-laki dikenal sebagai putra dan
laki-laki dewasa sebagai pria. Anak
muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan
lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa,
dan (orang) tua.
Hakekat
Manusia
4
hakekat manusia :
1. Tubuh dan jiwa menjadi satu kessatuan yang utuh
2. Perbandingan
manusia dengan yang lain
Intelektual
Estetis
Etis
Diri
Social
religius
3. Makhluk
hayati yang berbudaya
4. Makhluk
yang terikat dengan lingkungan
Kepribadian
Bangsa Timur
Kepribadian
bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan,
gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang
kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik
dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit
sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa
timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat
toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung
ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang
timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan.
mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat
yang di junjung tinggi.
Pengertian
kebudayaan
pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada beberapa
pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
Melville J.
Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
1. sistem norma sosial yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan alam sekelilingnya
2. organisasi ekonomi
3. alat-alat dan lembaga-lembaga atau
petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
4. organisasi kekuatan (politik)
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusia
lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik
yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
Orientasi Nilai Budaya
Terdapat
banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia.
Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak
kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan
terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup
manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima Masalah
Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka
Kluckhohn ) :
Hakekat
Hidup
Hidup itu buruk
Hidup itu baik
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus
bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
Hakekat
Karya
Karya itu untuk menafkahi hidup
Karya itu untuk kehormatan.
Persepsi Manusia Tentang Waktu
Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang
dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus
karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja
semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk
diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang
sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti
lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan
dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang
harus di lakukann nya.
Pandangan
Terhadap Alam
Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.
Hubungan
Manusia Dengan Manusia
Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan
kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada
tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan
sendiri.
Perubahan
Kebudayaan
Perubahan
sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya
dalam suatu masyarakat.
Perubahan
sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia
yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari
perubahan.
Ada tiga
faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
1.
tekanan
kerja dalam masyarakat
2.
keefektifan
komunikasi
3.
perubahan
lingkungan alam.
Perubahan
budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat,
penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada
ditemukannya sistem pertanian,
dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
Kaitan
Manusia Dengan Kebudayaan
Manusia seperti yang kita tahu,
sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti
ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali
kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti
kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat
manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar
tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya
kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita
dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan
di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan
barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat
kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk
ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’
oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian
masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan
warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk
diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat
kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak
mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka
mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini
dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah
kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan
kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan
asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh
ironis memang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar