RAGAM BAHASA INDONESIA
Ragam Bahasa Lisan
adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang
dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ciri-ciri
ragam bahasa lisan diantaranya Memerlukan kehadiran orang lain, Unsur
gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap, Terikat ruang dan waktu dan
Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara. Ragam bahasa lisan memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.
Dapat disesuaikan dengan situasi.
2.
Faktor efisiensi.
3.
Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa
tekan dan gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan
seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
4.
Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar
terhadap apa yang dibicarakannya.
5.
Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas
pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
6.
Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan
penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.
Sedangkan kelemahan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai
berikut:
1.
Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan
terdapat frase-frase sederhana.
2.
Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
3.
Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
4.
Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam
tidak formal.
Ragam
bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak
terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada
sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan
tata cara penulisan dan kosakata.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:
a)
Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
b)
Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
c)
Tidak terikat ruang dan waktu
d)
Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Sama halnya dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis juga
memiliki kelemmahan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis
diantaranya:
1.
Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai
media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
2.
Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
3.
Sebagai sarana memperkaya kosakata.
4.
Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi
atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai
berikut:
1.
Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa
lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
2.
Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur,
jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya
pikat dan nilai jual.
3.
Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat
diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan
keseksamaan yang lebih besar.
Berdasarkan beberapa
ciri serta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh ragam bahasa lisan maupun
tulis, berikut ini dapat kita tarik beberapa perbedaan diantara kedua ragam
bahasa tersebut.
a)
Bahasa lisan didukung isyarat paralinguistik.
b)
Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada
ruang dan waktu.
c)
Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk
visual, memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.
d)
Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan
sintaksis bahasa tulis.
e)
Bahasa tulis banyak mengandung penanda metalingual yang
menghubungkan antara frasa-klausa.
f)
Struktur bahasa tulis umumnya subjek-predikat, bahasa lisan
memiliki struktur ‘topik-sebutan’ (topic-comment) (Givon).
g)
Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi pasif.
h)
Bahasa lisan sering mengulangi bentuk sintaksis.
i)
Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus berbicara.
Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah
tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat
bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum
serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis
dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan
didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya,
Karya ilmiah mempunyai 3
ciri yaitu:
1. Karya ilmiah harus
merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Artinya sesuai
dengan objek yang diteliti.
2. Bersifat metodis dan
sistematis
3. Menggunakan ragam bahasa
ilmiahyang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan
penafsitan dan makna ganda.
A. Karya Ilmiah Pendidikan
Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume
pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah
terdiri dari :
1. Paper ( Karya Tulis)
2. Pra Skripsi
3. Skripsi
4. Thesis
5. Desrtasi.
B. Karya Ilmiah Penelitian
Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
1. Makalah seminar
2. Laporan hasil penelitian
3. Jurnal Penelitian
Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah
karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi
panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya
formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat
dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan
fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak
sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di
masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah
karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik,
anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah sangat
bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta
umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya
bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.
Karya non ilmiah bersifat:
1. Emotif : kemewahan dan
cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi.
2. Persuasif: penilaian
fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara
berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat
pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
Kritik tanpa dukungan bukti.
Kritik tanpa dukungan bukti.
Ragam Bahasa
Yang dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah bentuk
atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu, seperti
fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di samping ditandai oleh cirri-ciri
linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh cirri-ciri nonlinguistic,
misalnya, lokasi atau tempat penggunaannya, lingkungan sosial pemakaiannya, dan
lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang bersangkutan.
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara
lain atas:
·
Ragam bahasa undang-undang
·
Ragam bahasa jurnalistik
·
Ragam bahasa ilmiah
·
Ragam bahasa sastra
Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
1. Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ
of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan
dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini,
pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak
tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain
meliputi:
·
Ragam bahasa cakapan
·
Ragam bahasa pidato
·
Ragam bahasa kuliah
·
Ragam bahasa panggung
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
A. Memerlukan kehadiran
orang lain
B. Unsur gramatikal tidak
dinyatakan secara lengkap
C. Terikat ruang dan
waktu
D. Dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya suara
Kelebihan ragam bahasa lisan :
1. Dapat disesuaikan
dengan situasi.
2. Faktor efisiensi.
3. Faktor kejelasan
karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak anggota badan
agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan
gerak-gerak pembicara.
4. Faktor kecepatan,
pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
5. Lebih bebas bentuknya
karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh
penutur.
6. Penggunaan bahasa
lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual
dan kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan :
1. Bahasa lisan berisi
beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
2. Penutur sering
mengulangi beberapa kalimat.
3. Tidak semua orang bisa
melakukan bahasa lisan.
4. Aturan-aturan bahasa
yang dilakukan tidak formal.
2. Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis,
kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa
dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya
kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat,
ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca
dalam mengungkapkan ide. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
·
Ragam bahasa teknis
·
Ragam bahasa undang-undang
·
Ragam bahasa catatan
·
Ragam bahasa surat
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
A. Tidak memerlukan
kehaduran orang lain.
B. Unsur gramatikal
dinyatakan secara lengkap.
C. Tidak terikat ruang
dan waktu
D. Dipengaruhi oleh tanda
baca atau ejaan.
Kelebihan ragam bahasa tulis :
1. Informasi yang
disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan
menyenangkan.
2. Umumnya memiliki
kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
3. Sebagai sarana
memperkaya kosakata.
4. Dapat digunakan untuk
menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi
sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
1. Alat atau sarana yang
memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa
tulisan harus disusun lebih sempurna.
2. Tidak mampu menyajikan
berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah
bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
3. Yang tidak ada dalam
bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa
tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
Ragam bahasa menurut hubungan antar pembiacra dibedakan menurut
akrab tidaknya pembicara
·
Ragam bahasa resmi
·
Ragam bahasa akrab
·
Ragam bahasa agak resmi
·
Ragam bahasa santai
·
dan sebagainya
Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam
daerah (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian
bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal
di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa
Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang
berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak
padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan
nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll.
2.
Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang
berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan
kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin,
video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan
mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm,
pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa,
nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun
sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
contoh:
1) Ira mau nulis surat à Ira mau
menulis surat
2) Saya akan ceritakan tentang Kancil à Saya akan menceritakan
tentang Kancil.
SUMBER
Syamsuddin
AR. 1992. Studi Wacana.
1992. Bandung: Mimbar Bahasa dan Seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar