Selasa, 13 November 2012

TUGAS: Individu, Keluarga dan Masyarakat

ANAK ANAK DIBAWAH UMUR JADI PECANDU NARKOBA

           Narkoba tidak pandang bulu, siapa pun bisa menjadi korbannya tak terkecuali anak-anak dan remaja. Dari 4 juta pengguna narkoba, 70 persen di antaranya adalah mereka yang berusia 14 hingga 20 tahun. Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut laporannya.
             Tak salah jika kita mengatakan dunia anak-anak dan remaja adalah masa yang paling indah. Jika kita isi dengan hal-hal yang menyenangkan namun dunia ini akan menjadi neraka ketika mereka terjebak dalam lingkaran setan narkoba.
            Lihat saja anak-anak ini rata-rata mereka yang terlibat narkoba ini telah terlibat sejak usia dini. Awalnya mereka menjadi korban kemudian secara kecil-kecilan menjadi pengedar atau kurir. Biasanya anak-anak ini mulai mencoba menghisap ganja, kemudian berlanjut kepada obat-obatan jenis psikotropika lainnya. Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan akan obat terlarang ini. Mereka bisa menjadi pengedar kecil-kecilan.
              Keterlibatan anak-anak ini juga dikarenakan mudahnya mereka mendapatkan barang-barang haram ini. Mulai dari nongkrong-nongkrong di warung hingga mendatangi langsung sang bandar untuk membelinya.
                Tak bisa dipungkiri anak-anak turut menjadi korban obat-obatan terlarang. Ironisnya, mereka yang rentan terkena kasus narkoba ini biasanya akibat pengaruh lingkungan seperti mereka yang biasa hidup di jalan dan permukiman kumuh.
                Menurut penelitian organisasi perburuhan internasional sekitar 20 persen anak-anak di Jakarta terlibat dan menjadi korban narkoba. Kendati data pertahunnya tersangka kasus anak-anak menurun namun tetap saja mengkhawatirkan.

Selain kepolisian, orang tua tentunya harus menjadi ujung tombak dalam perang melawan narkoba ini. Pasalnya deteksi awal gejala pengguna narkoba bisa dilakukan oleh orang tua para pengguna narkoba ini biasanya menunjukkan gejala menyendiri takut dengan orang lain, mudah tersinggung dan sulit diajak bicara. Tentunya peran masyarakat harus lebih besar dalam mencegah peredaran barang haram ini.
Analisa kasus

Solusi pencegahan pengunaan narkoba pada anak      :

1. Mendengarkan secara aktif. 
Anak merasa penting, dihormati dan dihargai apabila orangtua benar-benar mendengarkan mereka.
2. Menghargai perasaan anak-anak anda. 
Bila kita penuh pengertian dan peka terhadap apa yang
dirasakan anak-anak, mereka akan menghadiahi kita dengan kepercayaan. Jangan mengkritik anak anda
dan jangan mencemooh. Kedua cara tersebut sangat merusak pembicaraan saat itu, bahkan dapat
merusak hubungan yang anda jalani selama ini.
3. Hormati hak pribadi anak-anak anda.
Jangan memaksa anak anda untuk menyatakan
perasaannya. Cara yang terbaik adalah mendengarkan apapun yang mereka sampaikan dan secara
perlahan-lahan memberi mereka keberanian untuk menceritakan permasalahannya. Ingatkan anak anda
bahwa anda siap setiap saat jika dia ingin berbicara.
4. Menggunakan kata “saya” lebih baik daripada kata “kamu”.
Demi menjaga emosi anak anda
dan juga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi, penting sekali untuk
mengajarkan mereka agar terbiasa manggunakan kata “saya” sebagai pengganti “kamu”. Mendorong
anak anda untuk menggunakan kata “saya” dapat mengajarkan mereka untuk bertanggungjawab atas
apa yang mereka rasakan dalam situasi yang berbeda.
5. Tetaplah pada subjek pembicaraan.
Jangan menyeret masalah atau kepedihan masa lalu di dalam pembicaraan saat ini. Selesaikan konflik satu demi satu.
 SUMBER
DETIK.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar