TULISAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia adalah mahluk yang kompleks. Manusia
merupakan perwujudan dari penciptanya. Secara teori, manusia terdiri dari empat
unsur yang saling terkait yaitu jasad, hayat, roh, dan nafs. Sedangkan kalau
dilihat dari sisi kepribadian manusia tediri dari id, ego dan super ego.
Di dalam diri manusia terdiri dari dua bagian
yaitu tubuh dan jiwa. Kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Tubuh jika sudah mati akan rusak (kembali menjadi tanah). Bagian tubuh
ini dapat diraba, dan dilihat. Sedangkan bagian lain yang juga memiliki peran
yang sama dalam menyusun diri seseorang adalah jiwa. Bagian jiwa ini bersifat
abstrak dan hanya dapat dirasakan melalui tingkah laku atau sikap yang
dilakukan oleh tubuh. Bagian jiwa ini bersifat kekal (abadi). Jiwa akan tetap
ada walaupun tubuh sudah rusak.
Manusia merupakan mahluk Tuhan yang paling
sempurna. Dengan dibekali akal, rasa dan karsa manusia dapat berbuat kebaikan
juga berbuat kejahatan. Dengan akalnya manusia dapat menciptakan/ membangun
sesuatu yang dapat berguna bagi manusia pada umumnya. Dengan rasa manusia dapat
membangun/ menciptakan seni dengan rasa yang sangat tinggi. Dengan akal dan
rasanya juga manusia dapat menghancurkan dan membuat nilai – nilai dari satu
benda atau kemanusiaan menjadi rendah. Hal ini dapat kita lihat dari adanya
peperangan.
Hal ini juga dapat kita lihat melalui profil
bangsa Indonesia saat ini. Jurang pemisah antara yang miskin dan kaya makin
dalam dan lebar. Seakan – akan semakin sulit untuk sang miskin memperoleh cara
untuk melewati kemiskinan tersebut. Apakah ini kebudayaan Indonesia?
Sewaktu, saya kecil dulu sering sekali
mendengar tentang kehebatan bangsa Indonesia. Bagiamana para pahlawan dengan
sikap patriotik dapat menentang dan mengusir penjajah dari muka bumi Indonesia
hingga saatnya dapat memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sikap
negarawan dan patriotik para pahlawan revolusi dalam mempertahankan Pancasila
sebagai ideologi yang tidak tergantikan oleh ideologi manapun. kekaguman itu
pun sirna ketika saya harus melihat adanya dua kebudayaan yang sangat bertolak
belakang.
Kebudayaan pertama yaitu kebudayaan yang
dimiliki oleh orang – orang besar. Kebudayaan ini lebih kepada material,
organisasi modern, pengetahuan yang tinggi, mata pencaharian kantoran, system
ekonomi yang sudah tertata rapi, menggunakan berbagai peralatan hidup yang
serba mewah dan praktis, memiliki bahasa dengan dialek Indonesia dan luar
negeri, dan memiliki kesenian yang umum (globalisasi). Sedangkan kebudayaan
yang kedua adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat miskin dengan system
religi kepada Tuhan yang maha kuasa, organisasi masih belum teratur,
pengetahuan yang rendah, memiliki mata pencaharian bertani atau pemulung,
system ekonomi yang masih rendah, menggunakan peralatan yang dibuat sendiri,
menggunakan bahasa daerah masing – masing dan masih memegang teguh keseniaan
daerahnya.
Adanya perbedaan yang sangat ekstrim ini
dapat memicu adanya tindakan – tindakan dari kebudayaan bawah untuk mencapai
kebudayaan tingkat atas. Tindakan – tindakan tersebut diantaranya adalah
meningkatnya pengangguran di perkotaan, meningkatnya angka kriminalitas di
perkotaan terutama kejahatan – kejahatan kekerasan, meningkatnya korupsi, dan
sebagainya. Korupsi akan meningkatkan oleh orang – orang (pejabat) untuk
mempertahankan gaya hidup kebudayaan masyarakat perkotaan agar tetap berada
dalam lingkaran tersebut. Ketika cara – cara yang benar itu seakan – akan
tertutup maka seseorang akan melakukan cara – cara yang tidak benar walaupun
hal tersebut melanggar hokum. Sehingga secara tidak langsung korupsi menjadi
kebudayaan (gaya hidup).
Yang paling berperan dalam mengontrol
sinergitas antara kebudayaan masyarakat modern dan masyarakat miskin tersebut
adalah pemerintah dan lembaga – lembaga kontrol sosial masyarakat (Toga, tomas
dan kepala desa). Pemerintah harus dapat menciptakan peluang yang banyak untuk
masyarakat miskin dapat memperoleh penghiupan yang layak seperti masyarakat
perkotaan contohnya adalah pemerataan pembangunan dunia usaha. Kontrol sosial
msyarakat harus mampu memberikan panduan – panduan, pengertian – pengertian
hokum atau penjelasan – penjelasan terhadap masalah – masalah yang dialami oleh
masyarakat miskin. Selain itu lembaga kontrol sosial ini juga memiliki fungsi
untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam peningkatan kemampuan dan
pengembangan diri masyarakat miskin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar